Rabu, 23 Mei 2012

EPIMELETIK PADA SINGA


BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Setiap hewan mempunyai naluri atau keinginan untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya.Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maka diperlukan adaptasi,seleksi alam, dan perkembamgbiakkan. Adapun cara perkembang biakkan  pada hewan yaitu dengan cara seksual dan aseksual. Apabila hewan berpindah tempat, maka ada dua kemungkinan yang terjadi adalah tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Yang tidak mampu beradaptasi dengan lingkungan baru akan mati atau punahi. Dalam kehidupan sehari-hari hewan memiliki perilaku seperti manusia. Perilaku adalah aksi yang mengubah hubungan antara hewan dan lingkungannya. Hewan tidak hidup sendirian tetapi hidup sosial contohnya singa.Singa membutuhkan kawan untuk berkomunikasi. Singa hidup berkelompok  yang terdiri dari  singa betina dan salah satunya singa jantan sebagai pemimpin.
    Singa adalah binatang buas yang sangat ditakuti manusia dan Singa merupakan hewan langka yang ada di Indonesia. Dalam kehidupan mereka tentunya  bereproduksi dan juga singa betina memiliki anak dan mereka sangat menyayangi dan merawatnya hingga besar dan tentunya anak singa tersebut mengalami pertumbuhan. Dan yang mencari makanan adalah singa betina.
Singa betina  bekerja sama dalam mencari mangsa. Singa saat ini ditemukan di Afrika dan juga di bagian terpencil di Asia. Namun singa Asia, diperkirakan lebih kecil daripada singa Afrika. Dan jumlah singa Asia menurun dengan cepat. Pada zaman bersejarah singa ditemukan di Eropa selatan, namun sekarang singa mengalami kepunahan. Dua puluh tahun terakhir di Afrika, populasi singa mengalami penurunan.Hal ini disebabkan hilangnya habitat singa dan perburuan singa oleh manusia. Kenyataan lain bahwa, manusia bukan saja memburu singa, tetapi binatang lain yang menjadi mangsa singa sehingga terjadi penurunan makanan bagi singa.


1.2  Rumusan Masalah
       Dari penjelasan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
       1. Bagaimana perilaku pemeliharaan ( Epimeletic ) pada singa
       2. Bagaimana komunikasi Antar singa
       3.Bagaimana reproduksi dan pertumbuhan singa
1.3  Tujuan Penulisan
untuk mengetahui perilaku pemeliharaan( epimeletic ) dan komunikasi Antar singa serta reproduksi dan pertumbuhan pada singa.
1.4  Manfaat Penulisan
Diharapkan dengan tulisan ini, pembaca dapat mengetahui  perilaku  pemeliharaan  (epimeletic) dan komunikasi Antar singa serta reproduksi dan pertumbuhan pada singa.

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1  Singa
Singa adalah seekor hewan dari keluarga felidae dan genus kucing. Singa sebagai salah satu hewan yang terbesar dan terkuat dari semua kucing, biasanya di pakai sebagai lambang atau simbol kekuasaan, keberanian, dan bangsawan. Umumnya seperti spesies lain, singa memiliki kulit yang pada siang hari keliatan berwarna kuning kecoklatan. Berat singa 330 – 500 pon. Singa memiliki empat kaki dan kuku tajam yang berfungsi untuk mencakar mangsa. Singa dewasa memiliki 30 gigi yang mencakup empat gigi taring dan empat gigi karnasial. Gigi taring berfungsi untuk memegang dan menggigit mangsa, gigi karnasial berfungsi untuk memotong kulit keras dan daging, sedangkan gigi lainnya berbentuk kerucut dan di rancang untuk memotong dan merobek makanan di mulut.
Rahang singa tidak dapat bergerak dari sisi ke sisi seperti manusia dan hanya menggunakan satu sisi mulut pada saat makan. Singa tidak mengunyah makan menjadi potongan-potongan kecil tetapi menelan potongan dari keseluruhan daging sehingga dengan cepat menghabiskan makanan.
Klasifikasi pada singa
        Kingdom : Animalia
        Filum                   : Chordata
        Kelas                   : Mammalia
        Ordo                    : Carnivora
       Genus                   : Phantera
       Spesies                 : Phantera leo
2.2  Habitat
Singa lazimnya menghuni di sabana dan padang rumput, serta hewan ini juga menghuni di hutan belukar. Singa liar kini ada di Asia dan area sub – sahara di Afrika, dengan sisa yang sangat terancam terdapat di area barat laut India.
Singa telah lama punah di Afrika Utara, Timur tengah, dan Asia Barat. Pada zaman Pleistosen ( sekitar 10.000 tahun yang lalu ), Singa merupakan mammalia daratan besar yang paling banyak, selain manusia. Ketika itu singa banyak ditemukan area Afrika dan juga Eurasia dari Eropa barat sampai ke India, selain di area jembatan darat Bering dan Amerika dari Yukon hingga Peru.
2.3  Perilaku makan dan minum pada singa
Aktivitas makan ialah perilaku yang terjadi dari seekor hewan sasaran untuk menggapai, mengolah, mengeksttrasi ( menghasilkan ), memegang-megang, mengunyah dan menelan makanan pada suatu sumber makanan ( misalnya: Pohon, tanaman, serangga ). Lamanya aktivitas makan ini sangat berkaitan dengan tersedianya makan pada suatu sumber. Kadang- kadang seekor hewan melewatkan waktunya berjam-jam pada suatu tempat (pohon ), tetapi aktivitas makannya berlangsung singkat. Dilihat dari jenis makanannya singa adalah pemakan daging ( karnivora ). Kerjasama dalam berburu memungkinkan untuk mengambil mangsa yang sama besar seperti : Zebra, Kerbau, Gajah, Badak, Kuda nil, dan jerapah. Biasanya singa jantan yang memulai makan kemudian diikuti singa betina dan anak singa. Setelah makan singa minum  di lubang air. Kebanyakan Singa minum air harian jika tersedia, namun apabila tidak tersedia singa dapat bertahan empat sampai lima hari.
BAB III
PEMBAHASAN

3. 1  Perilaku Pemeliharaan ( epimeletic ) pada singa
Singa betina biasanya bertugas  mencari mangsa untuk di makan, sementara singa jantan bertugas melindungi daerah kekuasaan kelompoknya. Ketika istirahat, tampaknya singa menikmati perkumpulannya dengan cara memberikan sentuhan, mendengkur, menjilati, dan mengusap kepala. Tetapi ketika makanan datang singa itu hanya memikirkan dirinya sendiri. Biasanya singa jantan dewasa yang makan terlebih dahulu lalu diikuti oleh singa betina dan kemudian anak-anaknya.
Singa adalah hewan termalas dari kucing terbesar. Mereka biasanya menghabisi 16 – 20 jam sehari untuk tidur dan istirahat dan yang tersisa digunakan untuk berburu, bereproduksi atau melindungi wilayah mereka. Pada saat jatuh tempo, singa jantan muda meninggalkan unit kelahiran mereka dan menghabiskan beberapa tahun sebagai pengembara sebelum mereka menjadi cukup kuat untuk mengambil alih sebuah kekuasaan  mereka sendiri. Beberapa tidak pernah berhenti mengembara dan terus mengikuti kawasan migrasi tetapi kehidupan nomeden jauh lebih sulit dengan sedikit waktu untuk istirahat dan reproduksi. Dalam proses menyusui, bukan hanya induknya saja yang menyusui, tetapi singa betina lain juga ikut mengambil bagian dalam proses perawatan dan menyusui anak singa sampai berumur kurang lebih enam sampai tujuh bulan.Seperti manusia, singa juga bermain dan belajar. Bermain adalah proses belajar bagi Singa.Pertama kali anak singa bermain adalah belajar bagaimana untuk mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengembangkan otot.
Singa betina benar-benar menyukai anak-anaknya. Bahkan kadang-kadang Singa jantan ambil bagian dalam membantu proses belajar anak singa. Tentu saja membantu ketika anak singa sedang mempersiapkan untuk belajar tentang cara berburu.
Anak singa kadang-kadang akan menerkam ranting dan menjepit di atas ranting dengan gigi mereka dan menggelengkan kepala mereka seolah-olah seperti mangsa. Anak singa akan berjuang juga, tapi sebelum mereka mulai pada permainan mereka memberikan isyarat bahwa ini bukan bertengkar yang serius. Mereka melakukan ini secara berlebihan,karena ketika mereka menyerang satu sama lain mereka tetap cakar. Ketika anak singa berumur sekitar tiga bulan mereka mulai untuk pergi bersama induknya untuk  berburu. Anak singa berjalan di bawah kaki singa betina..Anak singa dan singa jantan tertinggal di belakang dari induknya. Anak singa hanya menonton singa betina pada perburuan dan melihat bagaimana cara berburu dan mereka menirunya. Pada umur 10 bulan, anak singa juga akan mempraktekkan. Setelah menangkap mangsa, singa betina tidak membunuhnya tetapi membiarkan hidup untuk anak singa agar bisa belajar bagaimana cara menampik mangsa.
                                Gambar:1.1

3.2  Komunikasi Antar Singa
Singa berkomunikasi dengan suara yang berbeda seperti garang mengaum untuk memanggil singa lain atau lembut gemuruh untuk mengatakan kebahagiaan dan juga Singa berkomunikasi satu sama lain dalam berbagai cara yaitu melalui kontak tubuh.dan jika  singa bertemu dengan singa dari wilayah yang sama, mereka saling menyapa satu sama lain dengan menggosok pipi mereka bersama-sama dan menggosok tubuh dan leher. Singa jantan dan singa betina berkomunikasi berbeda selain raungan. Pada berburu singa betina berkomunikasi dengan isyarat dengan menggunakan bulu ekornya. Bulu ekornya keluar jika sudah melakukan penyerangan terhadap mangsa atau  Jika musuh mendekati singa betina, ia akan mengeluarkan sinyal peringatan dengan menyanjung kelopak matanya dan memukul ekornyaJika sing-singa betina terpencar maka untuk mengkoordinasi kegiatan dengan mengeram.Ketika singa bersantai mereka menunjukkan kasih sayang dengan menjilati lembut  satu sama lain.
Padang rumput  berfungsi sosial serta kebutuhan fisik untuk suatu wilayah. Dalam perawatan, yang bergelombang bulu keras di  sisir dan  lidah yang bersih, membersihkan dari darah setelah makan, dan menghilangkan kutu- kutu dan parasit lainnya. Padang rumput  juga memperkuat ikatan sosial. Singa juga sangat sadar akan perubahan halus dalam sikap satu sama lain. Ekspresi wajah yang luar biasa bervariasi dari defensif, ancaman antagonis, dengan menggeram atau mendesis ke ancaman agresif dengan geram.
Gambar:1.
         
3.3  Reproduksi dan pertumbuhan Singa
       Setelah periode kehamilan 100 – 119 hari, singa betina bunting menyampaikan kepada singa lain yang berada di kawasan. Biasanya singa menyembunyikan anak yang baru beranak di rawa. Jumlah anak yang lahir tergantung pada kondisi dan makanan yang di makan oleh induknya dan biasanya satu sampai empat keturunan.Wilayah mensinkronisasikan reproduksinya sehingga mereka dapat membesarkan anak singa yang baru lahir bersama-sama dengan cara menyusui anak singa lain serta anaknya sendiri. Misalnya, jika singa betina sedang pergi berburu, maka singa betina lain membantu menyusui anak singa. Anak singa di rawat selama enam sampai tujuh  bulan.
Anak singa mencapai kematangan seksual pada umur 24 sampai 28 bulan di penangkaran dan pada umur 36-46 bulan di alam liar. Perbedaan ini disebabkan karena kebutuhan  nutrisi. 80% di alam liar anak singa mati sebelum berumur 2 tahun. Hal ini dikarenakan anak singa tidak mampu bersaing dengan singa yang lebih besar dalam memperebut makanan, bahkan ada yang kelaparan.. Jika sebuah wilayah diambil alih oleh singa jantan baru yang telah mengalahkan singa jantan penduduk wilayah, kemungkinan besar ia akan membunuh setiap anak singa.
Singa  menunjukkan kasih sayang selama periode itu berkembang Hal ini diyakini bahwa beberapa singa adalah monogami, sedangkan singa kebanyakan poligami . Untuk singa mereka ada musim kawin tetap. Periode kawin dimulai ketika wanita datang ke dalam musim kawin. Selama periode kawin singa adalah pasangan setia .Dan menghabiskan 5 hari untuk bulan madu di daerah terpencil.
                                           Gambar:1.3
                                        
3.4  Perilaku Sosial Pada Singa
Singa adalah kucing yang sangat sosial ketimbang hewan kucing lainnya sperti Cheetah dan Macan tutul  yang tidak ramah dan tidak pandai dalam bergaul. Kebanyakan sebagian kucing memiliki kehidupan sosial yang terbatas karena mereka berburu mangsa kecil, tidak seperti singa yang mengejar mangsa yang jauh lebih besar . Kebanggaan, sistem sosial singa, secara umum merupakan adaptasi dari partai berburu koperasi. Sistem ini fleksibel sehingga anggota  kebanggaan, mungkin berburu bersama-sama atau tersebar tergantung pada ketersediaan mangsa. Meskipu Singa hidup berkelompok, mereka  jarang berkeliaran bersama. kebanggaan bertahan selama bertahun-tahun. Anggota kebanggaan akan bekerja sama dalam berburu atau menyergap mangsa, dan mereka menggabungkan pertahanan. Setelah makan, biasanya singa minum di lubang air, kemudian bergelandang ke tempat yang teduh untuk tidur. Singa benar-benar mengabdikan sedikit waktu untuk berburu. Mereka tidur sekitar 21 jam sehari. Singa tidur dalam beberapa nuansa atau di rumput savanna untuk menghangat tubuh karena ada matahari,setiap  dalam kebanggaan ada satu singa jantan untuk menjaga wilayahnya dan mengamati anaknya, sementara singa betina adalah sibuk berburu dan melindunginya dari musuh. Biasanya jika singa jantan lain memasuki wilayah maka terjadi pertempuran antara singa jantan yang berkuasa di wilayah tersebut dengan singa jantan yang baru.Seandaiya singa jantan yang  memiliki wilayah kalah, maka dia akan meninggalkan wilayahnya dan singa jantan yang baru akan mempati posisinya. Dan singa jantan baru akan memakan singa yang masih muda

Gambar:1.
BAB IV
PENUTUP
4.1  Kesimpulan
Berdasarkan tujuan penulisan ini dapat ditarik kesimpulan adalah
1.        Perilaku Pemeliharaan ( epimeletic ) singa adalah  singa betina menyusui bersama-sama anak singa yang baru lahir dan dalam pembagian makanan hasil buruan singa hanya mementingkan diri sendiri, singa jantan yang terlebih dahulu makan kemudian diikuti singa betina dan anak singa dan yang mencari makanan adalah singa betina.
2.         Singa berkomunikasi satu sama lain dalam berbagai cara yaitu melalui kontak tubuh dan jika  singa bertemu dengan singa dari wilayah yang sama, mereka saling menyapa satu sama lain dengan menggosok pipi mereka bersama-sama dan menggosok tubuh dan leher. Dan juga dengan mengeluakan suara mengaum.
3.         Jumlah anak yang lahir tergantung pada kondisi dan makanan yang di makan oleh induknya dan biasanya satu sampai empat keturunan.

4.2  Saran
  Berdasarkan manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan penulis untuk saran antara lain:
1.      Bagi pembaca sebaiknya tahu dan paham akan perilaku pemeliharaan ( epimeletic ) singa dan komunikasi antar singa
2.      Bagi mahasiswa harus mengetahui cara reproduksi dan pertumbuhan singa