BAB
I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Setiap
hewan mempunyai naluri atau keinginan untuk mempertahankan kelangsungan
hidupnya.Untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya maka diperlukan
adaptasi,seleksi alam, dan perkembamgbiakkan. Adapun cara perkembang biakkan
pada hewan yaitu dengan cara seksual dan aseksual. Apabila hewan berpindah
tempat, maka ada dua kemungkinan yang terjadi adalah tidak mampu beradaptasi
dengan lingkungan baru dan mampu beradaptasi dengan lingkungan baru. Yang tidak
mampu beradaptasi dengan lingkungan baru akan mati atau punahi. Dalam kehidupan
sehari-hari hewan memiliki perilaku seperti manusia. Perilaku adalah aksi yang
mengubah hubungan antara hewan dan lingkungannya. Hewan tidak hidup sendirian
tetapi hidup sosial contohnya singa.Singa membutuhkan kawan untuk
berkomunikasi. Singa hidup berkelompok yang terdiri dari singa
betina dan salah satunya singa jantan sebagai pemimpin.
Singa adalah binatang buas yang sangat
ditakuti manusia dan Singa merupakan hewan langka yang ada di Indonesia. Dalam
kehidupan mereka tentunya bereproduksi dan juga singa betina memiliki
anak dan mereka sangat menyayangi dan merawatnya hingga besar dan tentunya anak
singa tersebut mengalami pertumbuhan. Dan yang mencari makanan adalah singa
betina.
Singa betina bekerja sama dalam mencari
mangsa. Singa saat ini ditemukan di Afrika dan juga di bagian terpencil di
Asia. Namun singa Asia, diperkirakan lebih kecil daripada singa Afrika. Dan
jumlah singa Asia menurun dengan cepat. Pada zaman bersejarah singa ditemukan
di Eropa selatan, namun sekarang singa mengalami kepunahan. Dua puluh tahun
terakhir di Afrika, populasi singa mengalami penurunan.Hal ini disebabkan
hilangnya habitat singa dan perburuan singa oleh manusia. Kenyataan lain bahwa,
manusia bukan saja memburu singa, tetapi binatang lain yang menjadi mangsa
singa sehingga terjadi penurunan makanan bagi singa.
1.2
Rumusan Masalah
Dari penjelasan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana perilaku pemeliharaan ( Epimeletic ) pada singa
2. Bagaimana komunikasi Antar singa
3.Bagaimana reproduksi dan pertumbuhan singa
1.3
Tujuan Penulisan
untuk
mengetahui perilaku pemeliharaan( epimeletic ) dan komunikasi Antar singa serta
reproduksi dan pertumbuhan pada singa.
1.4
Manfaat Penulisan
Diharapkan
dengan tulisan ini, pembaca dapat mengetahui perilaku pemeliharaan (epimeletic)
dan komunikasi Antar singa serta reproduksi dan pertumbuhan pada singa.
BAB
II
TINJAUAN
PUSTAKA
2.1
Singa
Singa
adalah seekor hewan dari keluarga felidae dan genus kucing. Singa sebagai salah
satu hewan yang terbesar dan terkuat dari semua kucing, biasanya di pakai
sebagai lambang atau simbol kekuasaan, keberanian, dan bangsawan. Umumnya
seperti spesies lain, singa memiliki kulit yang pada siang hari keliatan
berwarna kuning kecoklatan. Berat singa 330 – 500 pon. Singa memiliki empat
kaki dan kuku tajam yang berfungsi untuk mencakar mangsa. Singa dewasa memiliki
30 gigi yang mencakup empat gigi taring dan empat gigi karnasial. Gigi taring
berfungsi untuk memegang dan menggigit mangsa, gigi karnasial berfungsi untuk
memotong kulit keras dan daging, sedangkan gigi lainnya berbentuk kerucut dan
di rancang untuk memotong dan merobek makanan di mulut.
Rahang
singa tidak dapat bergerak dari sisi ke sisi seperti manusia dan hanya
menggunakan satu sisi mulut pada saat makan. Singa tidak mengunyah makan
menjadi potongan-potongan kecil tetapi menelan potongan dari keseluruhan daging
sehingga dengan cepat menghabiskan makanan.
Klasifikasi
pada singa
Kingdom : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Carnivora
Genus
: Phantera
Spesies
: Phantera
leo
2.2
Habitat
Singa lazimnya menghuni di sabana dan padang rumput,
serta hewan ini juga menghuni di hutan belukar. Singa liar kini ada di Asia dan
area sub – sahara di Afrika, dengan sisa yang sangat terancam terdapat di area
barat laut India.
Singa telah lama punah di Afrika Utara, Timur
tengah, dan Asia Barat. Pada zaman Pleistosen ( sekitar 10.000 tahun yang lalu
), Singa merupakan mammalia daratan besar yang paling banyak, selain manusia.
Ketika itu singa banyak ditemukan area Afrika dan juga Eurasia dari Eropa barat
sampai ke India, selain di area jembatan darat Bering dan Amerika dari Yukon
hingga Peru.
2.3
Perilaku makan dan minum pada singa
Aktivitas makan ialah perilaku yang terjadi dari
seekor hewan sasaran untuk menggapai, mengolah, mengeksttrasi ( menghasilkan ),
memegang-megang, mengunyah dan menelan makanan pada suatu sumber makanan (
misalnya: Pohon, tanaman, serangga ). Lamanya aktivitas makan ini sangat
berkaitan dengan tersedianya makan pada suatu sumber. Kadang- kadang seekor
hewan melewatkan waktunya berjam-jam pada suatu tempat (pohon ), tetapi
aktivitas makannya berlangsung singkat. Dilihat dari jenis makanannya singa
adalah pemakan daging ( karnivora ). Kerjasama dalam berburu memungkinkan untuk
mengambil mangsa yang sama besar seperti : Zebra, Kerbau, Gajah, Badak, Kuda
nil, dan jerapah. Biasanya singa jantan yang memulai makan kemudian diikuti
singa betina dan anak singa. Setelah makan singa minum di lubang air.
Kebanyakan Singa minum air harian jika tersedia, namun apabila tidak tersedia
singa dapat bertahan empat sampai lima hari.
BAB
III
PEMBAHASAN
3.
1 Perilaku Pemeliharaan ( epimeletic ) pada singa
Singa betina biasanya bertugas mencari mangsa
untuk di makan, sementara singa jantan bertugas melindungi daerah kekuasaan
kelompoknya. Ketika istirahat, tampaknya singa menikmati perkumpulannya dengan
cara memberikan sentuhan, mendengkur, menjilati, dan mengusap kepala. Tetapi
ketika makanan datang singa itu hanya memikirkan dirinya sendiri. Biasanya
singa jantan dewasa yang makan terlebih dahulu lalu diikuti oleh singa betina
dan kemudian anak-anaknya.
Singa adalah hewan termalas dari kucing terbesar. Mereka
biasanya menghabisi 16 – 20 jam sehari untuk tidur dan istirahat dan yang
tersisa digunakan untuk berburu, bereproduksi atau melindungi wilayah mereka.
Pada saat jatuh tempo, singa jantan muda meninggalkan unit kelahiran mereka dan
menghabiskan beberapa tahun sebagai pengembara sebelum mereka menjadi cukup
kuat untuk mengambil alih sebuah kekuasaan mereka sendiri. Beberapa tidak
pernah berhenti mengembara dan terus mengikuti kawasan migrasi tetapi kehidupan
nomeden jauh lebih sulit dengan sedikit waktu untuk istirahat dan reproduksi.
Dalam proses menyusui, bukan hanya induknya saja yang menyusui, tetapi singa
betina lain juga ikut mengambil bagian dalam proses perawatan dan menyusui anak
singa sampai berumur kurang lebih enam sampai tujuh bulan.Seperti manusia,
singa juga bermain dan belajar. Bermain adalah proses belajar bagi
Singa.Pertama kali anak singa bermain adalah belajar bagaimana untuk
mengkoordinasikan, mengendalikan, dan mengembangkan otot.
Singa betina benar-benar menyukai anak-anaknya. Bahkan
kadang-kadang Singa jantan ambil bagian dalam membantu proses belajar anak
singa. Tentu saja membantu ketika anak singa sedang mempersiapkan untuk belajar
tentang cara berburu.
Anak singa kadang-kadang akan menerkam ranting dan
menjepit di atas ranting dengan gigi mereka dan menggelengkan kepala mereka
seolah-olah seperti mangsa. Anak singa akan berjuang juga, tapi sebelum mereka
mulai pada permainan mereka memberikan isyarat bahwa ini bukan bertengkar yang
serius. Mereka melakukan ini secara berlebihan,karena ketika mereka menyerang
satu sama lain mereka tetap cakar. Ketika anak singa berumur sekitar tiga bulan
mereka mulai untuk pergi bersama induknya untuk berburu. Anak singa
berjalan di bawah kaki singa betina..Anak singa dan singa jantan tertinggal di
belakang dari induknya. Anak singa hanya menonton singa betina pada perburuan
dan melihat bagaimana cara berburu dan mereka menirunya. Pada umur 10 bulan,
anak singa juga akan mempraktekkan. Setelah menangkap mangsa, singa betina
tidak membunuhnya tetapi membiarkan hidup untuk anak singa agar bisa belajar
bagaimana cara menampik mangsa.
3.2
Komunikasi Antar Singa
Singa berkomunikasi dengan suara yang berbeda
seperti garang mengaum untuk memanggil singa lain atau lembut gemuruh untuk
mengatakan kebahagiaan dan juga Singa berkomunikasi satu sama lain dalam
berbagai cara yaitu melalui kontak tubuh.dan jika singa bertemu dengan
singa dari wilayah yang sama, mereka saling menyapa satu sama lain dengan
menggosok pipi mereka bersama-sama dan menggosok tubuh dan leher. Singa jantan
dan singa betina berkomunikasi berbeda selain raungan. Pada berburu singa
betina berkomunikasi dengan isyarat dengan menggunakan bulu ekornya. Bulu
ekornya keluar jika sudah melakukan penyerangan terhadap mangsa atau Jika
musuh mendekati singa betina, ia akan mengeluarkan sinyal peringatan dengan
menyanjung kelopak matanya dan memukul ekornyaJika sing-singa betina terpencar
maka untuk mengkoordinasi kegiatan dengan mengeram.Ketika singa bersantai
mereka menunjukkan kasih sayang dengan menjilati lembut satu sama lain.
Padang
rumput berfungsi sosial serta kebutuhan fisik untuk suatu wilayah. Dalam
perawatan, yang bergelombang bulu keras di sisir dan lidah yang
bersih, membersihkan dari darah setelah makan, dan menghilangkan kutu- kutu dan
parasit lainnya. Padang rumput juga memperkuat ikatan sosial. Singa juga
sangat sadar akan perubahan halus dalam sikap satu sama lain. Ekspresi wajah
yang luar biasa bervariasi dari defensif, ancaman antagonis, dengan menggeram
atau mendesis ke ancaman agresif dengan geram.
Gambar:1. |
3.3
Reproduksi dan pertumbuhan Singa
Setelah periode kehamilan 100 – 119 hari, singa betina bunting menyampaikan
kepada singa lain yang berada di kawasan. Biasanya singa menyembunyikan anak
yang baru beranak di rawa. Jumlah anak yang lahir tergantung pada kondisi dan
makanan yang di makan oleh induknya dan biasanya satu sampai empat
keturunan.Wilayah mensinkronisasikan reproduksinya sehingga mereka dapat
membesarkan anak singa yang baru lahir bersama-sama dengan cara menyusui anak
singa lain serta anaknya sendiri. Misalnya, jika singa betina sedang pergi
berburu, maka singa betina lain membantu menyusui anak singa. Anak singa di
rawat selama enam sampai tujuh bulan.
Anak singa mencapai kematangan seksual pada umur 24
sampai 28 bulan di penangkaran dan pada umur 36-46 bulan di alam liar.
Perbedaan ini disebabkan karena kebutuhan nutrisi. 80% di alam liar anak
singa mati sebelum berumur 2 tahun. Hal ini dikarenakan anak singa tidak mampu
bersaing dengan singa yang lebih besar dalam memperebut makanan, bahkan ada
yang kelaparan.. Jika sebuah wilayah diambil alih oleh singa jantan baru yang
telah mengalahkan singa jantan penduduk wilayah, kemungkinan besar ia akan
membunuh setiap anak singa.
Singa menunjukkan kasih sayang selama periode
itu berkembang Hal ini diyakini bahwa beberapa singa adalah monogami, sedangkan
singa kebanyakan poligami . Untuk singa mereka ada musim kawin tetap. Periode
kawin dimulai ketika wanita datang ke dalam musim kawin. Selama periode kawin
singa adalah pasangan setia .Dan menghabiskan 5 hari untuk bulan madu di daerah
terpencil.
3.4
Perilaku Sosial Pada Singa
Singa adalah kucing yang sangat sosial ketimbang
hewan kucing lainnya sperti Cheetah dan Macan tutul yang tidak ramah dan
tidak pandai dalam bergaul. Kebanyakan sebagian kucing memiliki kehidupan
sosial yang terbatas karena mereka berburu mangsa kecil, tidak seperti singa
yang mengejar mangsa yang jauh lebih besar . Kebanggaan, sistem sosial singa,
secara umum merupakan adaptasi dari partai berburu koperasi. Sistem ini
fleksibel sehingga anggota kebanggaan, mungkin berburu bersama-sama atau
tersebar tergantung pada ketersediaan mangsa. Meskipu Singa hidup berkelompok,
mereka jarang berkeliaran bersama. kebanggaan bertahan selama
bertahun-tahun. Anggota kebanggaan akan bekerja sama dalam berburu atau
menyergap mangsa, dan mereka menggabungkan pertahanan. Setelah makan, biasanya
singa minum di lubang air, kemudian bergelandang ke tempat yang teduh untuk
tidur. Singa benar-benar mengabdikan sedikit waktu untuk berburu. Mereka tidur
sekitar 21 jam sehari. Singa tidur dalam beberapa nuansa atau di rumput savanna
untuk menghangat tubuh karena ada matahari,setiap dalam kebanggaan ada
satu singa jantan untuk menjaga wilayahnya dan mengamati anaknya, sementara
singa betina adalah sibuk berburu dan melindunginya dari musuh. Biasanya jika
singa jantan lain memasuki wilayah maka terjadi pertempuran antara singa jantan
yang berkuasa di wilayah tersebut dengan singa jantan yang baru.Seandaiya singa
jantan yang memiliki wilayah kalah, maka dia akan meninggalkan wilayahnya
dan singa jantan yang baru akan mempati posisinya. Dan singa jantan baru akan
memakan singa yang masih muda
Gambar:1.
BAB
IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Berdasarkan
tujuan penulisan ini dapat ditarik kesimpulan adalah
1.
Perilaku Pemeliharaan ( epimeletic ) singa adalah singa betina menyusui
bersama-sama anak singa yang baru lahir dan dalam pembagian makanan hasil
buruan singa hanya mementingkan diri sendiri, singa jantan yang terlebih dahulu
makan kemudian diikuti singa betina dan anak singa dan yang mencari makanan adalah
singa betina.
2.
Singa berkomunikasi satu sama lain dalam berbagai cara yaitu melalui kontak
tubuh dan jika singa bertemu dengan singa dari wilayah yang sama, mereka
saling menyapa satu sama lain dengan menggosok pipi mereka bersama-sama dan
menggosok tubuh dan leher. Dan juga dengan mengeluakan suara mengaum.
3.
Jumlah anak yang lahir tergantung pada kondisi dan makanan yang di makan oleh
induknya dan biasanya satu sampai empat keturunan.
4.2 Saran
Berdasarkan manfaat penulisan makalah ini yang diharapkan penulis untuk saran
antara lain:
1. Bagi
pembaca sebaiknya tahu dan paham akan perilaku pemeliharaan ( epimeletic )
singa dan komunikasi antar singa
2. Bagi
mahasiswa harus mengetahui cara reproduksi dan pertumbuhan singa